Tekcomjar - Layanan sistem komunikasi video atau yang lebih populer dengan sebutan aktivitas meeting virtual belakangan semakin dilirik perusahaan skala besar atas dasar efisiensi dan penghematan.
Ya, tentu saja si karyawan tak perlu melakukan perjalanan dinas yang melelahkan. Namun cukup memindahkan ruang meeting mereka ke dunia virtual alias internet.
Solusi ini sejatinya sudah jauh hari digaungkan. Hanya saja kini perkembangannya sudah semakin canggih dan kian mendekati sensasi ketika meeting di dunia nyata.
Salah satu vendor yang tertarik untuk bermain di segmen bisnis ini adalah Huawei. Perusahaan yang berbasis di China itu pun pede untuk menaklukkan pasar sistem komunikasi video dunia melalui Telepresence 2.0.
Telepresence 2.0 merupakan solusi video komunikasi Huawei generasi kelima. Layanan ini coba ditelurkan melalui produk bernama TP3106 dan disebut-sebut sebagai sistem telepresence pertama yang mampu menampilkan video high definition (HD) 1080p 50/60 fps.
Seperangkat Telepresence 2.0 dilengkapi oleh 6 speaker, 3 kamera dan 3 layar besar sebagai display guna menampilkan gambar lawan main atau pihak yang diajak meeting. Sementara navigasi dilakukan melalui tablet PC Android yang juga sudah termasuk dalam satu paket.
Kontak wajah dan mata bisa terjadi. Singkat kata, jika anak buah Anda yang tengah diajak rapat online itu memunculkan kesan yang tidak mengenakkan maka bisa langsung terlihat.
Suara yang dihasilkan juga layaknya berbicara secara langsung. Lantaran suara yang keluar berasal dari arah orangnya yang berbicara. Sebab, rata-rata sistem komunikasi video yang lain biasanya akan mengeluarkan segala macam suara dari bagian tengah, tempat satu-satunya speaker berada.
Sedikit berbeda dengan Telepresence 2.0 Huawei yang mengusung tiga speaker dan dibenamkan di setiap bagian layar tersebut. Jadi suara otomatis akan datang dari arah yang berbicara.
Kemampuan lain dari solusi ini adalah untuk berbagi konten dan aplikasi. Misalnya, partner meeting kita nan jauh di sana tengah mengerjakan suatu proyek dan ingin meminta pendapat kita. Maka ia tinggal mengirimkan saja langsung file yang dimaksud.
Dan dalam sekejap kita bisa melihatnya secara realtime. Termasuk jika ada editing yang dilakukan, perubahan tampilan yang dikirimkan di tempat pun langsung terjadi.
Faktor keamanan juga tak dilupakan Huawei. Dimana sudah menggunakan standar H.235 signaling dan media stream encryption serta AES media stream encryption. Fitur administrator, akses dan kontrol konferensi juga dilengkapi password.
Untuk bisa menggunakan perangkat ini dana yang harus disiapkan mencapai USD 190 ribu per satu set. Angka ini memang cukup besar, namun coba bandingkan dengan seberapa besar biaya perjalanan yang harus dilakukan perusahaan setiap tahunnya.